Ini Dia Pelayaran Paling Legendaris di Abad 20
Mantra Pelaut
Pelayaran maut! Begitu, tulis koran-koran.
Wajar saja, mengingat semenjak teknologi mesin uap ditemukan akhir abad 18, pelayaran sejauh itu dengan kapal layar sudah lama tak dibuat-buat orang.
Kapten Gita tak gentar. Bersama 11 orang awak Pinishi Nusantara, ia kajur dibaluri mantra mengaru, mantra para pelaut;
Takunjunga bangunturu, nakugunciri gulingku, kualleanna tallanga na toalia, le'ba kusoronna biseangku, kucampa'na sombalakku, tamammelokka punna teai labuang...
Terjemahan bebasnya:
Tidak begitu saja aku ikut angin buritan, dan aku putar kemudiku, lebih baik aku pilih tenggelam dari pada balik haluan, ketika perahuku kudorong, ketika layarku kupasang, aku tak akan menggulungnya kalau bukan labuhan...
Pelabuhan Muara Baru, 9 Juli 1986.