Ini Kisah SBY Membangun Perdamaian
Damai Itu Harus Berangkat dari Diri Kitajpnn.com - BANDUNG – Meski tidak lagi menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, komitmen dan perhatian Susilo Bambang Yudhoyono bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia terus digelorakan. Guru Besar Universitas Pertahanan Indonesia itu, tetap aktif dalam berbagai forum baik di tingkat nasional, regional maupun internasional.
Kali ini, Pak SBY, demikian panggilan Susilo Bambang Yudhoyono, berbagi kisah mengenai bagaimana merawat, memelihara dan membangun perdamaian di era perubahan seperti sekarang ini.
“Damai itu harus berangkat dari diri kita, in our heart, deep in our heart and in our mind,” ungkap SBY saat memberikan kuliah umum di hadapan 7000 mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jawa Barat, Rabu, (2/9) siang dengan judul “Membangun dan Memelihara Kedamaian dalam Era Perubahan.”
Seperti dikutip dalam akun pribadinya, facebook, Jumat (5/9) pagi, SBY berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai kedamaian baik dalam konteks dalam negeri, maupun luar negeri.
Suasana kuliah umum terasa hangat. Pasalnya, para mahasiswa mendengarkan cerita langsung dari SBY dari saat masih aktif menjadi TNI hingga masa-masanya memimpin Indonesia selama 10 tahun (2004-2014).
Para mahasiswa tampak antusias mendengarkan kisah SBY saat mengemban misi perdamaian di Bosnia Herzegovina saat masih aktif di dunia militer, hingga perannya dalam membangun perdamaian dalam negeri, melawan terorisme dan mencegah konflik komunal di antaranya di Aceh, Papua, Sampit, Poso, Ambon dan Maluku Utara.
Selain itu, SBY juga menyampaikan peranan penting Indonesia di bawah kepemimpinannya dalam mewujudkan perdamaian dunia, di antaranya kontribusi Indonesia saat mediasi konflik Thailand-Kamboja. Termasuk ikut mengakhiri perang Israel dan Lebanon hingga normalisasi hubungan Indonesia dan Timor Leste.
Berbicara mengenai perdamaian, SBY menekankan bahwa perdamaian akan terwujud jika hati manusia teduh, tidak gemar bermusuhan dan mau hidup rukun dan damai dengan yang lain.