Ini Pengakuan Djarot ke Polisi Usai Diusir dari Masjid
jpnn.com, JAKARTA - Perlakuan tak mengenakkan dialami Calon Wakil Gubernur DKI Djarot S Hidayat. Pendamping Basuki T Purnama alias Ahok di pilkada DKI itu diusir usai jumatan di Masjid Al Atiq, Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (14/4).
Kabarnya, ada pengurus masjid dan sejumlah jemaah yang mengusir Djarot usai jumatan. “Usir, usir!” kata beberapa jemaah berteriak.
Ucapan itu ditimpali takbir oleh jemaah lainnya. “Allahu Akbar, Allahu Akbar.”
Namun, Djarot meninggalkan masjid itu dengan wajah tersenyum. Dia bahkan tetap dengan ramah menerima permintaan warga yang ingin berfoto atau bersalaman dengannya meski teriakan pengusiran masih menggema.
Mantan wali kota Blitar itu mengatakan, awalnya jemaah masjid menerima kehadirannya. Namun, orang yang tidak suka dengannya tampaknya mulai terusik ketika banyak warga mulai berfoto dan salaman dengannya sebelum salat dimulai.
Namun, suasana itu berubah saat seseorang yang didugan takmir masjid mulai berpidato. Setelah menyampaikan laporan keuangan, pidato menjadi provokatif.
Dia mengatakan bahwa memilih pemimpin nonmuslim adalah munafik. Djarot sebenarnya tidak mempermasalahkan takmir mau mengucapkan apapun terhadap dirinya.
“Tetapi, apakah boleh memolitikkan masjid seperti itu?” ujar dia.