Ini Pengakuan Djarot ke Polisi Usai Diusir dari Masjid
Djarot menambahkan, dia tidak tahu masjid mana saja yang menolaknya. Tetapi, sebagai muslim dia merasa boleh salat Jumat di mana pun.
“Setiap mau jumatan, kami selalu mencari masjid yang satu jalan dengan agenda selanjutnya. Kebetulan, kami ada acara di Ciracas,” imbuhnya.
Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan mengatakan, dia telah mengklarifikasi ke Djarot soal aksi penolakan itu. Namun, Djarot benar-benar tidak mau memperpanjangnya.
Dia lebih memilih untuk mengatakan tidak ada kejadian apapun pada polisi. Namun, polisi mengantongi laporan dari intelijen meski Djarot tak melapor.
"Itu ceritanya pak Djarot melaksanakan salat, dan tidak ada masalah. Sampai selesai juga tidak ada masalah. Dan tidak ada spanduk penolakan itu, tidak ada. Ya kan, anggota kan ada di sana," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (14/4).?
Iwan menambahkan, awalnya tidak ada suara-suara penolakan terhadap calon wakil gubenur bernomor urut dua itu. Cuma pada saat jumatan selesai dan Djarot beranjak pulang, ada suara-suara dari dalam masjid.
“Nah, dari dalam masjid ada yang teriak teriak, 'pilih nomor tiga pilih nomor tiga’. Itu aja yang ada di lapangan," bebernya.??
Masyarakat, kata dia, hanya meneriakkan nomor tiga. Sedangkan pengusiran dan penolakan terhadap Djarot tidak ada.