Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ini Penyebab Macet Bisa Bikin Anda Stres

Kamis, 20 Februari 2020 – 22:08 WIB
Ini Penyebab Macet Bisa Bikin Anda Stres - JPNN.COM
Ilustrasi kemacetan. Foto: Mesya/JPNN.com

Pada sebuah penelitian Annual Review of Public Health dikatakan bahwa faktor stres dari jalanan macet juga dipengaruhi oleh faktor internal manusia itu sendiri. Misalnya saja faktor stres, kelelahan, dan kewaspadaan.

Para peneliti beranggapan bahwa orang yang bekerja sebagai pengendara di jalan memiliki faktor aktivitas fisik yang berpengaruh terhadap tingkat kecelakaan di jalan. 

Salah satu cara yang ditawarkan para peneliti untuk mengurangi tingkat stres di jalan adalah dengan pengelolaan stres, meningkatkan aktivitas fisik, fasilitas tempat istirahat atau tidur, upaya untuk mengurangi kelelahan serta peningkatan kewaspadaan. 

Cara ini mampu mendukung aspek fisik dan psikologis di kalangan pengemudi profesional. Mungkin saja ini dapat dikaitkan dengan kita yang kerap terpapar kemacetan di jalanan.

Ketika berkendara, kita berada di bawah pengaruh emosi negatif

Tak sedikit pula orang melakukan multitasking dan melanggar aturan lalu lintas saat menyetir kendaraan. Misalnya, menerobos lampu merah, baca koran, membuka ponsel, makan sarapan, serta melakukan panggilan saat berkendara. Terkadang kesal melihat pengendara melakukan ini, tetapi mungkin saja kita salah satu dari mereka.

Ketika otak terdistraksi karena melakukan dua pekerjaan sekaligus, otomatis konsentrasi pun terpecah. Peneliti dari Carnegie Mellon University melakukan sebuah studi, bahwa pekerjaan multitasking dalam waktu yang sama mengurangi kemampuan otak untuk berkonsentrasi. Risiko terburuk dari pekerjaan multitasking adalah kecelakaan.

Apakah kemacetan menyebabkan stres? Bisa jadi aktivitas multitasking dan emosi di sekitar bisa menjadi pemicunya.

Kemacetan memang menyebabkan stres, kemarahan, dan kecemasan. Bukan saja Anda yang mengalaminya. Hal ini juga dialami pengendara lain yang berada di kanan kiri kendaraan Anda.

Sumber HelloSehat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close