Ini Penyebab Tragedi Kanjuruhan Menurut Suporter Arema FC yang Selamat
"Setelah itu, suporter bagian tribune selatan ditembak pakai gas air mata sehingga suporter yang awalnya mundur kembali ke tengah dan menyerang (polisi)," tutur Sulaiman.
Menurutnya, tembakan gas air mata dari kepolisian menyulut emosi suporter dari tribune lain, termasuk tribune VIP.
"Yang paling banyak ditembak gas air mata itu tribune selatan. Tribune VIP tidak begitu banyak (ditembak), tetapi juga ada yang menjadi korban," kata Sulaiman.
Rohmat (36), suporter Aremania mengatakan keributan awalnya tidak berlangsung lama. Suporter yang turun ke lapangan sempat kembali ke tribune masing-masing.
Menurut Rohmat, suporter mulai tidak terkendali ketika gas air mata ditembakkan.
"Banyak suporter yang tidak bisa bernapas dan berdesakan menghindari gas air mata sehingga tak menghiraukan yang lain," katanya.
Rohmat mengaku bisa selamat dari gas air mata setelah berusaha keluar dari stadion.
"Tembakan (gas air mata) pertama itu saya langsung berinisiatif keluar," katanya. (mcr26/jpnn)