Ini Strategi Indonesia Memaksimalkan Kemitraan BIMP-EAGA - Republik Korea
"Kita perlu terus mendorong keterlibatan pemerintah daerah, UKM lokal, dan masyarakat untuk memastikan inklusivitas dan kontribusi terhadap perekonomian daerah," ujar Asdep Netty dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (12/7).
Dia juga menyampaikan Indonesia menyambut baik komitmen Pemerintah Korea untuk melanjutkan Program Kemitraan BKCF tahap ke-5 tahun 2025, serta rencana untuk meningkatkan bantuan pendanaan dari USD3 juta ke USD6 juta.
Melalui kesempatan tersebut, Indonesia juga menyampaikan agar proyek yang mendapat approval untuk Indonesia dapat ditingkatkan kuantitasnya agar proporsional dengan proyek yang disampaikan.
Selain itu, Indonesia juga mengutarakan harapan agar kemitraan BIMP-EAGA dan Republik Korea dapat terus berlanjut guna membawa dampak positif pengembangan ekonomi masyarakat di sub kawasan sejalan dengan perwujudan visi BIMP-EAGA yang berdaya saing.
Dari total 213 proyek yang masuk untuk BKCF tahap ke-4 tahun 2024, 9 proyek mendapat dukungan pendanaan, di mana Indonesia mendapat 3 proyek dengan nilai total mencapai sekitar USD1,5 juta.
Sebagai informasi, pertemuan pejabat senior BIMP-EAGA - Republik Korea ke-5 juga turut dihadiri oleh para pejabat tinggi dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Republik Korea, serta wakil dari Sekretariat Nasional BIMP-EAGA, BIMP Facilitation Centre (BIMP FC), dan the Global Green Growth Institute (GGGI). (mrk/jpnn)