Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ini yang Terjadi pada Otak Saat Anda Rindu Berat

Selasa, 15 Januari 2019 – 04:21 WIB
Ini yang Terjadi pada Otak Saat Anda Rindu Berat - JPNN.COM
Ilustrasi otak. Foto:Pixabay

jpnn.com - Pernahkah Anda merasakan rindu berat yang tak tertahankan hingga membuat Anda sensitif dan kerap menangis? Jika pernah, itu merupakan hal yang wajar, terutama jika baru saja kehilangan atau berada jauh terpisah dari sosok yang Anda kasihi.

Nyatanya, perasaan rindu ini tak hanya memengaruhi sisi emosional, tapi juga otak. Apa saja yang terjadi pada otak saat Anda merasa rindu?

Dilansir dari laman Elite Daily, reaksi kimia di otak saat Anda rindu pada pasangan bisa menjelaskan buncahan perasaan yang timbul. Banyak hal yang dilakukan atau dirasakan manusia didorong oleh proses di otak dan ini tidak disadari. Namun, bukan berarti perasaan yang muncul lewat proses di otak tersebut tidak dapat berpengaruh secara nyata.

Apa yang terjadi pada otak saat Anda rindu?

Menurut studi dari Universitas Yeshiva, Amerika Serikat (AS), oleh ahli saraf Lucy Brown, gejala putus obat (withdrawal) dan perpisahan dengan orang yang dicinta, misalnya akibat putus cinta atau hubungan jarak jauh, di otak dikatakan mirip.

“Ada beberapa proses neurokimia yang muncul pada pria dan wanita ketika mereka sedang jatuh cinta,” kata Clarissa Silva, peneliti perilaku dan relationship coach asal AS.

Selain estrogen dan testosteron, tubuh akan melepaskan adrenalin, dopamin, dan serotonin. Dopamin adalah yang menciptakan perilaku ksatria pada pria dan keterikatan yang dalam pada wanita.

Nah, ketika Anda jatuh cinta pada seseorang, secara alami tubuh akan mempercepat produksi hormon-hormon di atas. Kemudian, terjadilah intensitas kimiawi yang disebut sebagai “cinta”. Tak butuh waktu lama untuk tubuh menjadi ketagihan akan euforia perasaan cinta yang dipicu oleh si dia.

Ternyata, rasa rindu tak hanya dirasakan berat di hati, tapi juga memengaruhi otak.

Sumber Klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News