Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Inikah Akhir Perjalanan Karier Butet?

Sabtu, 10 November 2018 – 07:50 WIB
Inikah Akhir Perjalanan Karier Butet? - JPNN.COM
Liliyana Natsir alias Butet. Foto: Badminton Indonesia

jpnn.com, FUZHOU - Ganda campuran peringkat tiga dunia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir alias Owi / Butet mengakhiri kiprah mereka di ajang Fuzhou China Open 2018. Owi / Butet kandas di perempat final, Jumat (9/11) kemarin, kalah dari wakil tuan rumah, He Jiting/Du Yue, 18-21, 19-21. 

Pertandingan kemarin bisa saja menjadi laga terakhir buat mereka. Butet telah mengumumkan rencana untuk gantung raket pada Februari 2019 mendatang. Nah, hingga akhir tahun ini, pemain kelahiran Manado berusia 33 tahun itu tak dijadwalkan mengikuti turnamen apa pun setelah Fuzhou China Open 2018.

Namun, Butet pernah mengatakan bahwa dia mempertimbangkan untuk tampil di Daihatsu Indonesia Masters 2019 sekaligus menjalani laga penutup kariernya di hadapan publik sendiri di Istora Senayan.

"Pulang dari sini (Fuzhou China Open), saya akan ngobrol lagi sama Kak Richard (Mainaky - pelatih kepala ganda campuran PBSI). Kalau pun tidak tanding, saya akan hadir di Indonesia Masters, kemungkinan untuk main masih 50-50," kata Butet kepada Badminton Indonesia.

"Setelah ini memang saya tidak ada jadwal tanding lagi, jadi tidak akan latihan juga. Kalau ikut Indonesia Masters, tentu awal tahun saya harus latihan persiapan lagi, kalau tidak latihan kan tidak mungkin, takutnya saya tidak siap bertanding," tambahnya.

Jika akan bertanding pun, Butet bisa saja tidak dipasangkan dengan Owi, karena Owi sudah diprogram untuk mengejar poin menuju Olimpiade Tokyo 2020 bersama pasangan yang baru.

Usai bertanding kemarin, Owi menyampaikan ucapan terima kasih kepada partnernya tersebut. Berpasangan sejak akhir tahun 2010, Owi / Butet hingga kini masih menjadi andalan Indonesia.

Keduanya telah mengantongi segudang prestasi, termasuk titel-titel penting seperti gelar hat- trick di All England pada tahun 2012, 2013 dan 2014, gelar Juara Dunia di Guangzhou 2013 dan Glasgow 2017, serta medali emas olimpiade yang menjadi impian semua pebulu tangkis, pada Rio 2016.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Cik Butet yang sudah membawa saya mendapatkan banyak gelar, saya bisa dikenal orang dan bisa jadi seperti ini, semua berkat bimbingan Cik Butet. Mudah-mudahan selain di bulu tangkis, karier Cik Butet juga bisa sukses. Semoga saya bisa cepat berdaptasi dengan partner yang baru karena saya rencananya masih bermain lagi," kata Owi.

Sebelum berpasangan dengan Tontowi, Butet berpasangan dengan Nova Widianto dan juga telah mempersembahkan prestasi membanggakan bagi Indonesia, di antaranya gelar juara dunia 2005 dan 2007 serta medali perak di Olimpiade Beijing 2008.

"Delapan tahun berpasangan dengan Owi, pasti ada suka dan duka, tapi kalau dilihat dari prestasi, lebih banyak sukanya. Gelar di kejuaraan-kejuaraan penting banyak kami dapatkan seperti hat-trick All England, bisa juara dunia lagi dua kali dan puncaknya medali emas olimpiade," tutur Butet.

Owi mengucapkan terima kasih kepada Butet yang sudah membawanya mendapatkan banyak gelar dan bisa dikenal orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close