Inilah 4 Karakter 'Toxic Worker' yang Patut Diwaspadai
Rabu, 16 Desember 2015 – 17:42 WIB
"Ini terletak pada kepemimpinan dan budaya yang mereka ciptakan sedari awal - inilah alasannya mengapa sulit dihilangkan di bank-bank besar [misalnya] karena kebudayaan di industri ini sejak zaman dahulu memang sudah kental dengan persaingan,"
Penulis dalam penelitian ini mengatakan cara terbaik menghadapi pekerja yang merusak ini adalah dengan menghindarinya.
Misalnya, departemen SDM harus dilatih untuk menyaring orang-orang dengan karakter karyawan bermasalah.
Tapi bagi para rekan kerja, Calder mengatakan satu-satunya cara menghindari mereka adalah dengan meninggalkan organisasi itu alias pindah kerja.
Menurutnya banyak perusahaan yang bagus punya kebijakan untuk tidak mentolerir budaya bodoh seperti itu, tapi ada banyak juga yang munafik, mereka mengatakan perusahaannya punya budaya yang hebat tapi ternyata karyawan dengan kepribadian yang merusak dibiarkan saja,"
"Menyerahkan masalah ini ke bagian HR dan karyawan serta budaya perusaah tidak selalu menjadi solusi yang tepat untuk masalah ini, karena jujur saja dikelompok itu juga terdapat orang-orang dengan kepribadian yang merusak juga - mereka tidak imun,"
"Banyak orang baik terpaksa meninggalkan perusahaan dan mendirikan perusahaan sendiri karena mereka muak menghadapi orang dengan kepribadian tersebut."