Inilah Penilaian Komisi II DPR terhadap Kinerja Menteri Yuddy
Menurut Lukman, Yuddy sudah melaksanakan program nawacita. Hanya saja belum maksimal karena masalah-masalah tersebut.
Arwan Thomafi, politikus F-PPP memberikan penilaian positif kepada Menteri Yuddy. Menurut dia, beberapa kebijakan positif sudah dilakukan dan sudah disampaikan komitmen untuk menuntaskan berbagai persoalan seperti tenaga honorer.
"Tapi itu semua masih harus menunggu bukti nyata seperti apa pelaksanaan di lapangan," ujar anggota Komisi II ini.
Dia menyarankan agar gerakan nasional revolusi mental aparatur negara harus mendorong secara maksimal daya serap anggaran K/L yang masih saat ini masih rendah.
Soal peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Penyelenggaraan Pemerintahan ini juga harus mampu memberikan peningkatan kinerja aparatur negara. Muaranya adalah Serapan anggaran dan tingkat kepuasan atas pelayanan publik.
"Soal pengelolaan pengaduan pelayanan publik juga masih harus terus dimaksimalkan," ucapnya.
Sementara Bambang Riyanto, personil Komisi II dari F-Gerindra ini memberikan nilai baik kepada MenPAN-RB. Dari sisi serapan anggaran, KemenPAN-RB paling tinggi dibanding K/L lainnya (mitra Komisi II). Selain itu Menteri Yuddy berani mengeluarkan kebijakan spektakuler yang mengangkat seluruh honorer K2 menjadi CPNS.
"Ya walaupun kami partai oposisi, namun Pak Yuddy itu berhasil memimpin KemenPAN-RB. Dia berani mengeluarkan kebijakan mengangkat seluruh honorer K2. Selain itu serapan anggarannya tertinggi dibanding lainnya," ujarnya.
Mengenai pernyataan Yuddy yang sering berubah-ubah, kelima personil Komisi II ini mengingatkan hal seperti itu perlu dikurangi. Mereka juga mendesak Yuddy menjaga konsistensinya agar publik menilai kesungguhan pemerintah dalam menerapkan nawacita. (esy/jpnn)