Inilah Tanggal Libur Panjang Akhir Oktober, Ada Hari-hari Terjepit
“Oleh karena itu ini yang perlu kita waspadai bersama agar liburan ini tidak menjadi media penularan, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan bersama,"ujarnya.
Hal pertama yang perlu dilakukan, lanjut Mendagri, untuk yang daerahnya berstatus zona merah, diimbau kalau memang bisa tidak pulang atau tidak berlibur. Lebih baik mengisi waktu di tempat masing-masing. Bisa lakukan kegiatan beres-beres rumah atau tempat tinggal.
Menikmati liburan bersama keluarga di kediaman masing-masing. Itu yang diharapkan. Yang kedua kalau seandainya memang akan keluar kota,pesan Tito, yakinkan betul bahwa diri masing-masing sudah dilakukan tes misalnya tes PCR.
"Sehingga yakin bahwa dalam keadaan negatif, jangan sampai menjadi penular bagi saudara-saudara kita, orang tua kita dan lain-lain yang ada di daerah. Dan saya kira untuk pengaturan lalu lintasnya nanti akan diatur oleh Polri, perhubungan dan lain-lain, " kata Mendagri.
Dan yang ketiga yang paling penting juga, kata Mendagri, hendaknya setiap daerah menjaga betul mekanisme pertahanan daerah masing-masing yang selama ini sudah berjalan seperti pada waktu liburan lebaran yang lalu.
Misalnya kampung sehat dan kelurahan sehat, dimana warga- warga yang datang dari luar diyakinkan sudah melaksanakan tes.
Sehingga ketika berinteraksi dengan warganya di daerah itu mereka tidak menjadi penular.
"Upayakan seperti itu karena ini keluarga bisa diimbau sebetulnya yang mau pulang itu siapa-siapa di tiap-tiap daerah, tiap-tiap kampung, tiap-tiap desa, tiap kelurahan. Kampung tangguh, desa tangguh, kelurahan tangguh yang ada ini diaktifkan betul dengan melibatkan stakeholder yang ada di daerah itu, Nah ini peran dari bapak gubernur, bupati/walikota, camat, kepala desa, lurah menjadi sangat penting. Nanti kita (pemerintah, red) akan rencanakan rapat dengan kepala daerah dan Forkopimda. Insya Allah hari Rabu atau hari Kamis paling lambat (rapat) bagaimana daerah berbuat," kata Tito.