Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Inpago 9 Genjot Produktivitas Padi di Lahan Kering

Senin, 14 Mei 2018 – 18:11 WIB
Inpago 9 Genjot Produktivitas Padi di Lahan Kering - JPNN.COM
Lahan padi untuk pengembangan varietas unggulan inpago inpago 9. ILUSTRASI. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, SUBANG - Kementerian Pertanian berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi padi nasional. Setelah pada tahun 2016 produksi padi mencapai 79,35 juta ton dan tahun 2017 mencapai 81,07 juta ton, Kementan menargetkan produksi pada tahun ini bisa mencapai 81,2 juta ton.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk menggenjot produksi padi adalah mengembangkan varietas padi dengan produktivitas tinggi. Varietas unggulan yang turut dikedepankan Kementan saat ini adalah varietas inpago 9.

Inpago 9 merupakan salah satu varietas inbrida padi gogo yang dikhususkan untuk lahan kering. Untuk meningkatkan luasan lahan tanam padi, Kementan saat ini tengah menggencarkan pemanfaatan lahan suboptimal termasuk lahan kering.

“Saat ini, sekitar 90 persen produksi padi dihasilkan di lahan sawah. Padahal pemanfaatan lahan kering untuk budidaya padi memiliki potensi yang masih sangat besar. Padi gogo bisa ditanam secara tumpang sari dengan tanaman pangan lain, seperti singkong dan jagung, ataupun dengan tanaman tahunan seperti jati, kelapa dan karet,” tutur Kepala BBP Padi Ismail Wahab.

Saat ini, Kementan melalui Badan Litbang Pertanian menggencarkan pengembangan berbagai varietas padi inpago.

Salah satu varietas padi gogo unggulan yang telah dikembangkan Kementan adalah varietas padi inpago 9. Kepala BB Padi Dr Ismail Wahab mengungkapkan bahwa berdasarkan areal tanam produksi benih klas SS di lahan sawah Kebun Percobaan Pusakanegara, Subang, produktivitas varietas inpago 9 mencapai 8 – 9 ton per hektare.

”Potensi yang dimiliki varietas ini sangat menjanjikan karena varietas padi gogo lainnya hanya memiliki produktivitas rata-rata di bawah 6-7 ton per hektare,” ungkap Ismail.

Varietas inpago 9 dianjurkan untuk ditanam di lahan subur wilayah Jawa dan lahan podsolik merah kuning (PMK) seperti di wilayah Lampung. Pada panen yang dilakukan di Desa Banjareo dan Desa Puliharjo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen awal tahun ini, petani mengaku terkesan dengan performa Inpago 9. Petani bahkan optimis target produktivitas 10 ton per hektare dapat tercapai.

Untuk menggenjot produksi padi maka Kementan mengembangkan varietas padi dengan produktivitas tinggi yakni varietas inpago 9.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News