Iraq Ajak RI Investasi Migas
Bank Enggan Kucurkan DanaSabtu, 11 Oktober 2014 – 01:03 WIB
Chief Engineer Head of Economic Department Ministry of Oil Iraq Basim Ibraheem Dawood mengungkapkan, pihaknya memang sedang berusaha melakukan pembangunan. Namun, hal tersebut diakui sulit setelah 40 tahun mengalami masa peperangan dan embargo. ''Uang kami masih di bawah tanah. Kami pun tidak memiliki dana untuk membawanya ke atas. Kami membutuhkan lebih dari USD 1 triliun untuk mencapai target 7 juta bph,'' ungkapnya.
Sayangnya, skema kerja sama yang ditawarkan masih berupa kontrak fee based. Artinya, investor bakal mendapat dana USD 6 untuk setiap barel yang diproduksi. Dengan kata lain, kepemilikan minyak berada di tangan pemerintah. ''Kami mempersilakan investor asing untuk bekerja sama dengan perusahaan minyak nasional Iraq atau mereka mau mengelola sendiri,'' imbuhnya. (bil/c5/agm)