Irfan Prabowo Kerap Bikin Onar, Kawannya Anies Baswedan
Sekolah itu ditujukan untuk anak-anak jalanan dan masyarakat yang termarginalkan. Dia pun lulus dengan membawa ijazah kejar paket C.
’’Dulu, yang namanya sekolah kejar paket itu dianggap remeh. Nggak diakui masyarakat. Identik dengan orang yang nggak mampu atau bermasalah di sekolah biasa,’’ katanya.
’’Saya pun sempat malu dicibir begitu. Soalnya, kakek saya adalah kepala sekolah,’’ tambah Fanbul.
Meski demikian, dia berupaya tetap bertahan dan tidak menghiraukan berbagai cibiran tersebut. Dia punya keyakinan, anak yang bandel belum tentu tidak akan sukses hidupnya. Sebab, setiap orang pasti memiliki nilai lebih yang bisa berguna bagi masyarakat.
’’Sebagai bentuk protes karena sering diremehkan, sekalian tuh saya tempel surat DO saya di pintu kamar. Biarin jadi bahan tertawaan orang-orang yang bertamu di rumah,’’ ucapnya, lantas tertawa.
Fanbul menceritakan, ibunya sempat stres melihat kelakuan anak bungsunya itu. ’’Waktu ibu saya tanya apa cita-cita saya, dengan enteng saya jawab mau jadi penjaga warnet,’’ katanya.
’’Ibu mana yang nggak tertohok hatinya dengan jawaban anaknya itu,’’ lanjutnya.
Namun, titik balik hidupnya akhirnya datang juga. Hal itu terjadi pada 2010. Saat itu Fanbul sudah kuliah di Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta.