Israel Semakin Ngawur, Obama Masih Membisu
Kamis, 01 Januari 2009 – 05:33 WIB
Dia menilai pemerintah Israel memilih menyerang Hamas sekarang, sebagian karena negeri itu tidak yakin bakal mendapat dukungan Obama jika serangan dilakukan setelah Obama resmi menduduki Gedung Putih pada 20 Januari 2009. ''Tapi, negara itu tahu pasti Bush mendukung penuh mereka,'' tegasnya.
Walaupun begitu, secara objektif, serangan ke Gaza telah berdampak besar kepada lanskap geostrategi yang bakal diwariskan kepada Obama. Jika Israel gagal menundukkan Hamas, gerakan perlawanan Islam terhadap Israel akan semakin kuat. ''Itu akan membahayakan posisi Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemerintah Mesir, dua pemerintahan Arab di mana Amerika Serikat menggantungkan diri dalam menentukan kebijakannya untuk soal Arab-Israel," papar Sayed.
Sebaliknya, jika Israel berhasil menghancurkan ancaman serangan roket dari Gaza, Obama akan lebih mudah mendesak pembicaraan langsung antara Israel dan Abbas sampai menyepakati sebuah perjanjian damai berdasarkan dua negara yang hidup saling berdampingan.(AP/NYT/kim)