Istri Setia Siapkan
’’Alhamdulillah, mimpi saya akhirnya terwujud. Semua usaha dan kerja keras saya dan tim selama ini tidak sia-sia. Pencapaian ini saya persembahkan untuk Indonesia,’’ ucap Kunto yang langsung dilarikan ke rumah sakit tentara yang tak jauh dari tempat acara untuk menjalani pemeriksaaan kesehatan sekaligus beristirahat.
Saat berhasil melewati rekor Steve Gaul dini hari kemarin, Kunto merasa lega bukan main. Kondisinya yang kelelahan tiba-tiba kembali bangkit.
Semangatnya langsung menggelora ketika tim pengawas pemecahan rekor Guinness World Record memberi tahu bahwa tidak lama lagi dirinya melewati rekor dunia yang sebelumnya dipegang drumer asal Kanada itu.
Dan, tepat pukul 02.00, Kunto resmi melampaui catatan waktu Steve 134 jam menggebuk drum. Dia melewatinya dengan iringan lagu Bendera milik band Cokelat.
Meski sudah memecahkan rekor dunia, Kunto tidak lantas mau berhenti. Dia terus memukulkan stik drumnya dengan penuh semangat kendati kelelahan dan dilanda rasa kantuk.
Drumer kelahiran Banyuwangi, 27 Maret 1977, itu tetap ingin mencatatkan waktu 145 jam sesuai dengan rencana.
’’Sebenarnya, 135 jam saja sudah tercatat melewati rekor sebelumnya. Tapi, nanti ada yang bikin rekor 136 jam. Selisihnya terlalu dekat. Jadinya tidak sulit dilewati. Makanya, Mas Kunto mau sampai 145 jam,’’ kata Chenz, anggota tim Kunto.
Saat itu, wajah Kunto sudah sangat kusut. Matanya memerah dan bengkak karena menahan kantuk. Sejak 30 Desember lalu, pukul 23.30, dia tidak tidur dengan layak. Namun, stamina Kunto masih prima.