Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Izin Dipangkas, Ekspor Sayuran Semakin Meningkat

Selasa, 04 Desember 2018 – 19:35 WIB
Izin Dipangkas, Ekspor Sayuran Semakin Meningkat - JPNN.COM
Lahan sayur dan tanaman hortikultura di wilayah Belitung. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Upaya pemerintahan Presiden Jokowi-JK dalam menggenjot penerimaan devisa negara melalui ekspor komoditas sektor strategis, yaitu pangan menunjukkan hasil yang menjanjikan. Terbukti, menurut data BPS ekspor komoditas sayuran menunjukkan trend peningkatan.

Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi mengemukakan kebijakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menyediakan karpet merah pelaku usaha yakni dengan memperlancar ekspor hortikultura. Mulai dari pengawalan dari hulu hingga hilir, registrasi kebun, sertifikasi packaging house hingga pelayanan perkarantinaan.

Bahkan, lanjut Dirjen termuda lingkup Kementan ini, izin ekspor benih hortikultura termasuk tanaman hias dipangkas dari semula 8 hari menjadi 3 jam setelah kelengkapan berkas terpenuhi, berkas sudah clear and clean.

"Kebijakan mempermudah dan mempercepat pengurusan izin ekspor yang di Kementan yang diinisiasi Mentan Amran Sulaiman terbukti mampu menggairahkan ekspor", ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi, di Jakarta, Selasa (4/12).

Menurutnya, subsektor hortikultura menjadi salah satu favorit ekspor. Pasalnya, selain karena pangsa pasar yang luas, produk hortikultura tropis juga semakin diminati pasar dunia.

"Selain buah dan tanaman hias tropis, aneka sayuran asal Indonesia juga semakin banyak diekspor. Contohnya kubis, wortel, bawang merah, selada, kacang panjang, brokolli, asparagus, bayam dan sebagainya", ujar Suwandi.

Menurut data BPS, periode Januari-September 2018 beberapa komoditas sayuran mengalami peningkatan ekspor dibanding periode yang sama tahun 2017 lalu. Misalnya, ekspor kobis meningkat dari 27.355 ton menjadi 34.039 ton.

"Kobis Indonesia bahkan mampu merambah pasar ekspor Jepang, Malaysia, Singapura, Taiwan hingga Uni Emirat Arab," ungkpa Suwandi.

Beberapa tantangan ekspor sayuran Indonesia adalah produksi dan kontuinitas secara berkelanjutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News