Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jadi Korban Salah Sasaran, Asep Digebuki Sejumlah Oknum Polisi: Astagfirullah, Ya Allah

Jumat, 09 Oktober 2020 – 01:05 WIB
Jadi Korban Salah Sasaran, Asep Digebuki Sejumlah Oknum Polisi: Astagfirullah, Ya Allah - JPNN.COM
M. Sandri saat menunjukan dampak pemukulan di wajah Asep. FOTO PRIMA/RADARLAMPUNG.CO.ID

Beruntung saat kejadian, menurut Asep ada salah satu polisi yang menanyainya dan melepaskannya. “Ada yang tidak beringas. Saya ditanya terus saya jelaskan. Setelah itu saya dilepaskan dan disuruh pulang tanpa diobati,” ungkapnya.

Di jalan dirinya merasakan sakit di bagian kepala dan merasa tengkorak kening bagian kanan menjadi lunak dan masuk ke dalam.

“Saya sampai rumah langsung terjatuh. Setelah dicek, selain jidat sebelah kanan, terus tengkorak kepala bagian belakang, kaki, dan bibir bagian atas saya pecah,” terangnya.

Asep mengaku tidak mengetahui di lokasi tersebut tengah terjadi kerusuhan. “Siangnya saya lewat bersama istri aman saja. Waktu kejadian pun tidak ada yang jaga jalan atau pemberitahuan,” ucapnya.

Sementara M. Sandri kerabat sekaligus Ketua RT di lingkungan korban menyayangkan tidak ada tanggung jawab dari pihak kepolisian. Ia pun berharap dengan kejadian tersebut Kepolisian dapat lebih berhati-hati menyikapi masalah agar tidak terulang kembali.

“Mohon polisi bisa bertanggung jawab. Sangat disayangkan kepolisian atau aparat belum melihat kondisi saudara kami Asep,” ungkapnya.

Ditanya apakah akan melaporkan kejadian tersebut, Sandri mengaku masih menunggu iktikad baik pihak kepolisian. ”Kami tunggu dulu iktikad baik kepolisian. Harapannya bisa membantu pengobatan dan lainnya,” ujarnya.

Pihaknya pun telah melakukan rontgen di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo usai kejadian. “Pihak RS belum bisa memastikan lebih jelas perihal dampak pemukulan. Dan mengarahkan Ct scan, namun tekendala di BPJS. Yang kami khawatirkan karena gak berdarah takut luka dalam,” ungkapnya.

Kericuhan aksi demo menolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di Bandarlampung, Lampung, Rabu (7/10) lalu menyisahkan banyak persoalan. Salah satunya, dugaan salah sasaran pemukulan sejumlah oknum personel kepolisian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close