Jadi Panutan Warga DKI, Ahok Diminta Jaga Etika
jpnn.com - JAKARTA - Analis politik senior Indonesia Public Institute Karyono Wibowo menilai perkataan kasar yang dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada saat tampil di acara langsung sebuah stasiun televisi nasional merupakan sikap yang tidak pantas.
"Ingat, Indonesia bukan negara barbar. Ahok harus mengedepankan etika," kata Karyono di Jakarta, Minggu (22/3).
Karyono menambahkan, dalam kultur dan budaya timur terlebih di Indonesia, etika dan sopan santun harus dikedepankan. Ahok dinilai harus menjaga etika karena dia adalah seorang pimpinan.
"Ia (Ahok) seorang pemimpin. Sudah seharusnya ia menjadi panutan bagi warga DKI Jakarta, sambung Karyono.
Karyono menyebut selama memimpin DKI Jakarta, Ahok sudah melakukan beberapa terobosan. Misalnya saja, pemilihan lurah yang dilakukan melalui mekanisme lelang. Dalam pemilihan itu, hanya orang yang memenuhi syarat yang bisa menjadi lurah.
Selain itu, Ahok sudah melakukan reformasi dalam jajaran birokrasi. Namun, Karyono menyatakan terobosan yang sudah dilakukan mantan Bupati Belitung Timur itu harus dibarengi dengan etika.
"Terobosan Ahok cukup baik dalam bidang manajerial, tapi itu saja kan tidak cukup. Yang jelas Ahok harus menjaga etika. Itu yang penting," tandasnya.
Sebelumnya, Ahok sudah menyampaikan permohonan maaf karena telah melontarkan kata-kata kasar pada saat tampil di acara siaran langsung sebuah stasiun televisi nasional.