Jadikan Momentum Hari Bela Negara Semangat Membangun Bangsa
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia memperingati Hari Bela Negara pada Kamis 19 Desember 2019. Anggota Komisi I DPR Sukamta mengatakan dalam kondisi negara yang mengkhawatirkan, terselip secercah harapan Indonesia akan maju.
Dia mengatakan, dalam momen peringatan Hari Bela Negara ini diperlukan refleksi dan introspeksi. Menurut dia, permasalahan bangsa sangat banyak dan serius. Mulai dari angka kriminalitas, model kejahatan terus berkembang, narkoba, korupsi, separatisme, ancaman komunisme, terorisme, bencana alam, apatisme sebagian generasi muda hingga persoalan ekonomi.
Sukamta mengingatkan untuk tetap optimistis. "Dalam momentum Bela Negara ini, harus tetap semangat dan optimistis," kata Sukamta.
Wakil ketua Fraksi PKS Bidang Polhukam ini menambahkan hingga 2018, Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat crime rate masih berkisar 129 kasus kriminal per 100 ribu penduduk. Artinya ada 336.652 kasus kriminal yang ditangani kepolisian. "Angka yang tergolong tidak rendah," ujar Sukamta.
Kejahatan narkoba juga menujukkan tren meningkat. Tercatat enam ratusan kasus di 2015, delapan ratusan kasus di 2016, sembilan ratusan kasus di 2017, serta lebih di atas 1000 kasus pada 2018. "Diprediksi tahun 2019 pun mengalami peningkatan," tegasnya.
Selain itu, dia juga menyoroti kondisi perekonomian yang cenderung stagnan seperti sekarang ini. Menurutnya, pertumbuhan atau growth di kisaran lima persen untuk sebuah negara berkembang itu cukup mengkhawatirkan. "Sejatinya, negara berkembang sangat berpeluang untuk menggenjot growth-nya di atas lima persen," katanya.
Dia berharap program Bela Negara memiliki dampak positif terhadap kualitas sumber daya manusia. Negara-negara dengan skor human depelovment index atau HDI tinggi biasanya juga memiliki program bela negara.
"Dengan dididik untuk disiplin, jujur dan tidak mudah menyerah, insyaallah kualitas manusia Indonesia akan terus membaik. Mudah-mudahan dengan memiliki semangat bela negara yang tinggi, insyaallah HDI kita akan meningkat," paparnya.