Jaga Kerukunan dan Toleransi demi Keutuhan NKRI
jpnn.com, JAKARTA - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulawesi Tengah, Muzakir Tawil, meminta masyarakat menjaga kerukunan dan menjunjung toleransi antarumat beragama,
Menurut dia, hal itu merupakan kewajiban karena Indonesia merupakan negara majemuk dengan berbagai agama, suku, budaya, dan bahasa.
“Kemajemukan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang tidak dimiliki negara lain. Ini harus terus kita jaga demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Muzakir, Selasa (26/12)
Tokoh masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng) ini menuturkan, masyarakat harus memegang pemahaman ideologi Pancasila dengan benar untuk mencegah terjadinya gesekan.
“Ideologi Pancasila itu memberikan kebebasan terhadap semua agama di Indonesia ini untuk meyakini keyakinannya. Misalnya, yang Islam meyakini keyakinannya, sementara yang lain Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu itu saling menjaga toleransi masing-masing dan diberikan pula kebebasan beribadah. Begitu juga sebaliknya,” ujar ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulteng itu.
Dia menambahkan, peran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama FKPT di daerah sangat penting dalam menjaga keberagaman dan keharmonisan antarumat beragama.
“Oleh karena itu, yang dilakukan adalah saling menghargai dan saling menghormati keyakinan masing-masing. Tidak ada yang merasa lebih besar dan tidak ada yang merasa lebih kecil. Semuanya sama,” ujar ketua Jurusan Administrasi Negara STISIP Panca Bhakti Palu itu.
Selama ini, sambung Muzakir, pihaknya selalu memberi sosialisasi melalui dialog kepada masyarakat untuk mencegah paham yang berpotensi memecah keutuhan bangsa.