Jajan PSK, Akhirnya Divonis Terserang AIDS
Dalam kondisi masa rehabilitasi, Donjuan memang sengaja mengantarkan sendiri ibunya untuk proses mediasi.
Dia tak mau ibunya sedih sendirian karena beban yang dihadapinya sangat berat. Warga yang tinggal di kawasan Gunung Anyar, Surabaya Timur, itu tak menyangka bila kebiasaanya ’jajan’ PSK waktu kuliah di Kota Apel, berdampak pada hidupnya.
”Saya ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS, Red). Ibu dan ayah berpisah juga. Kalau ibu tidak memberi dukungan, mungkin saya pilih bunuh diri saja,” kata Donjuan.
Penyesalan datangnya memang selalu di akhir cerita. Menurut Donjuan, waktu kuliah ia terpengaruh pergaulan di kampusnya.
Teman-temannya sering ’beli’ wanita dan di bawa ke Batu. Maklum, Batu bisa ditempuh hanya setengah sampai satu jam dari Malang.
Batu juga berhawa dingin, sehingga paling endez kalau dipakai untuk ho ho hi he. Dia pun ikut-ikutan dan akhirnya seringkali meminta uang bulanan hingga Rp 10 juta ke orang tuanya.
Saking sayangnya Karin, perempuan itu pun ya saja. Karin tak berpikiran, uang puluhan juta itu digunakan Donjuan untuk apa saja.
Dia hanya berpikiran, tak ingin anaknya hidup susah ketika jauh dari orang tua. Sebenarnya, ayahnya seringkali menolak.