Jalan Kaki di Alam Terbuka Hijau Bermanfaat untuk Otak
jpnn.com - Menikmati alam dan menghentikan sejenak aktivitas Anda dari ingar bingar hidup perkotaan ternyata sangat penting. Bagaimana tidak, sebuah penelitian terbaru menyebut bahwa jalan kaki di alam terbuka hijau bisa sangat bagus untuk kesehatan otak. Di sisi lain, jarang melihat pemandangan alam justru rentan memicu stres.
Sudah ada sejumlah studi yang menemukan bahwa melihat pemandangan alam meski dalam waktu yang singkat dapat meningkatkan kesehatan otak. Salah satunya penelitian tahun 2015 yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences, yang menemukan bahwa dekat dengan alam bisa membantu mengurangi depresi.
Untuk mendapatkan hasil tersebut, para peneliti yang dikomandoi oleh Gregory Bratman dari Standford University, Amerika Serikat mengamati 38 orang yang tinggal di perkotaan dan tidak memiliki riwayat gangguan mental.
Mereka dibagi menjadi dua kelompok dan diminta untuk berjalan-jalan. Sebagian peserta berjalan selama 90 menit di area yang asri di dekat kampus Stanford. Setengah lainnya berjalan di sepanjang jalan raya yang sibuk di pusat kota. Sebelum dan setelah berjalan-jalan, para peserta juga menjawab kuesioner dan melakukan pemindaian otak yang dirancang untuk melihat peningkatan risiko depresi.
Hasilnya, peserta yang berjalan kaki 90 menit di area terbuka hijau mengalami penurunan terhadap pemikiran negatif. Lalu, aktivitas otak mereka juga menunjukkan penurunan aktivitas di korteks prefrontal subgenual.
“Ini memberikan hasil yang kuat bagi kami bahwa menikmati pemandangan alam, bahkan dalam waktu singkat, dapat mengurangi pola pemikiran yang terkait dengan beberapa penyakit mental seperti depresi,” kata Bratman.
Bagaimana dengan yang jarang menikmati alam?
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana dengan orang yang dalam penelitian harus menikmati jalan-jalan sibuk di perkotaan? Bratman berpendapat bahwa ada hubungan yang jelas antara riuhnya kota dengan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.