Jangan Minum Teh dan Kopi yang Terlalu Panas
Penelitian tersebut mengamati terjadinya kanker esofagus yang paling sering ditemui di Iran, yakni karsinoma sel skuamosa. Keadaan ini sering kali ditemui pada esofagus bagian atas atau tengah.
Sedangkan, di beberapa belahan dunia lain, seperti Inggris, kanker esofagus yang cukup sering ditemui adalah adenokarsinoma. Kanker jenis ini terjadi pada esofagus bagian bawah. Tentu saja, kedua jenis kanker tersebut bisa memiliki faktor risiko yang berbeda.
Kaitan minum teh panas dan timbulnya karsinoma
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal kedokteran International Journal of Cancer tersebut merupakan suatu penelitian dengan desain kohort prospektif, yang merupakan salah satu cara yang baik untuk melihat kaitan antara berbagai faktor, seperti kebiasaan mengonsumsi teh dengan kejadian kanker esofagus.
Penelitian tersebut merekrut 50.045 individu dari bagian timur laut Iran, dari tahun 2004 sampai 2008. Individu yang diikutsertakan ditanya tentang berbagai hal terkait pola makan dan kebiasaan minum tehnya.
Pertanyaannya mencakup jumlah teh yang diminum, ukuran cangkir, jenis teh yang diminum, berapa lama waktu antara teh dituang sampai pertama diminum, serta suhu yang disukai saat minum teh (dingin, hangat, panas, atau sangat panas). Para peneliti juga menyajikan teh dengan berbagai suhu untuk mencocokkan derajat kehangatan teh yang biasa dikonsumsi oleh mereka yang sedang diteliti.
Penelitian yang dilakukan tersebut merupakan salah satu penelitian terbesar yang dilakukan untuk mengevaluasi adanya kaitan antara kanker esofagus dan kebiasaan minum teh panas. Hasil yang didapat menunjukkan adanya kaitan antara mengonsumsi teh panas setiap hari dan kejadian karsinoma sel skuamosa esofagus.
Namun, beberapa hal yang perlu diingat adalah kanker tersebut memiliki angka kejadian yang sangat jarang, serta penelitian yang dilakukan tidak dapat menentukan adanya hubungan sebab akibat.