Jaringan Ekstasi LP Cipinang Digulung Polisi
Jumat, 26 September 2008 – 09:05 WIB
Direktur IV Bareskrim Polri Brigjen Pol Hari Montolalu ditemani Kepala Ditjen Pemasyarakatan Irsyad Bustaman menjelaskan, terungkapnya jaringan sindikat peredaran ekstasi yang dikendalikan oleh penghuni LP Cipinang berkat kerjasama yang terjalin apik antara pihak kepolisian, Bareskrim Polri khususnya dengan Ditjen Pemasyarakatan selaku yang memberi kewenangan kepada pihak kepolisian dalam melakukan penyelidikan terkait narapidana.
Dari hasil interogasi yang dilakukan petugas terhadap tersangka, dia mengaku hanya sebagai kurir. ”Menurut tersangka barang tersebut pesanan Rudi Susanto, yang setelah dicek ternyata penghuni LP Cipinang,” tambah polisi berpangkat bintang satu di pundaknya tersebut. Dia menjelaskan, petugas yang tidak mau kehilangan buruannya segera melakukan pengembangan dengan melakukan pemeriksaan intensif terhadap Rudi Susanto guna mengungkap jaringannya.
Tersangka Rudi Susanto diketahui kini tengah menjalani masa tahanan terkait kepemilikan ratusan ekstasi dan dia dijebloskan ke penjara tahun 2006 lalu. Setelah melakukan pemeriksaan intensif terhadap tersangka Rudi didapat lagi dua nama yang termasuk jaringannya yang juga sedang menjalani hukuman di LP. Cipinang terkait kasus serupa yakni kepemilikan ekstasy. Dua tersangka lainnya adalah Fang Yu Fat dan Muctar.
”Cara jaringan mereka bermain yakni melalui rekening dan komunikasinya via ponsel. Setelah dipastikan uang telah masuk rekening kemudian barang dikirim,” kata Heri.
Sementara itu, Irsyad Bustaman menjelaskan saat ditanya perihal narapidana yang bisa memiliki ponsel, diungkapkannya mereka bisa dapat ponsel dari mana saja. ”Kita sering kali lakukan sweeping barang-barang yang dilarang dimiliki napi. Mereka kemungkinan diberikan oleh keluarganya, kemungkinan juga ada kerjasama dengan oknum sipir,” ujarnya.
Irsyad berjanji akan menerapkan sanksi tegas kepada siapa pun oknum yang terlibat di Cipinang. ”Bagi napi yang ketahuan mereka tidak akan mendapat remisi, dan bagi oknum sipir mereka bisa terancam dipecat,” katanya. (iwy)