Jelang Konferwil PWNU DKI Jakarta, Jazilul Fawaid Gelar Doa Bersama
"Orang yang punya ambisi ingin jadi apa pun, itu namanya ghodhobiyah-nya sedang berperan tetapi kalau niatnya baik, caranya baik, visi-misinya baik, maka namanya bukan nafsu ghodhobiyah, tetapi namanya himmah, cita-cita," tuturnya.
Langkah Gus Jazil untuk maju sebagai calon ketua PWNU dengan lebih dulu menggelar acara doa dan selamatan dinilai baik. "Dimulai dengan melakukan selamatan dulu, caranya baik, tidak membabi buta untuk memajukan NU," katanya.
Kiai Said juga menyoroti kondisi NU di DKI yang masih perlu banyak pembenahan. Dia mencontohkan, madrasah-madrasah di DKI umumnya tidak terpasang papan tulisan "LP Ma'arif NU".
Padahal, kata dia, mayoritas warga DKI menjalankan amaliyah ala ahlussunnah waljamaah.
"Ma'arif sama sekali tidak kelihatan (papan nama LP Ma'arif), yang kelihatan hanya Ansor dan Muslimat," ungkapnya.
Kiai Said berharap siapa pun yang terpilih sebagai ketua PWNU DKI ke depan agar memasang papan nama NU di berbagai lembaga pendidikan. "Siapa pun yang jadi, ya mudah-mudahan yang punya hajat ini (Gus Jazil)," katanya.
Kiai Said menambahkan bila seseorang memiliki visi dan misi, dilakukan dengan cara-cara yang baik maka namanya bukan ambisi, tetapi himmah.
"Nabi Muhammad punya ambisi yang besar, 'saya harus menang, Islam harus menang'. Sayyidina Abu Bakar juga punya himmah yang besar," ungkapnya.