Jelang Pilkada dan Pilpres, Mahyudin: Turunkan Tensi Fitnah
jpnn.com, BERAU - Saat ini sudah muncul benih-benih perpecahan di masyarakat jelang Pilkada Serentak 2018 dan pemilihan presiden pada 2019.
Wakil Ketua MPR Dr. Mahyudin berharap setiap warga negara memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga dan memelihara bangsa ini.
"Turunkan tensi-tensi untuk fitnah. Hentikan penyebaran hoaks. Kurangi jiwa haters dalam diri kita. Jadilah jiwa-jiwa yang mempersatukan dan membawa kedamaian di bumi Indonesia," katanya di Tanjung Redeb, Berau, Kaltim, Selasa malam (22/5/2018).
Itulah imbauan Wakil Ketua MPR untuk mencegah pembelahan di masyarakat menjelang Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019 agar tidak mengulangi masyarakat yang terbelah seperti pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Khususnya dalam pemilihan gubernur Kalimantan Timur, Mahyudin melihat kondisi di Kaltim relatif aman dan terkendali tidak seperti Pilgub di DKI Jakarta. "Masyarakat di sini juga heterogen. Tapi tetap saya harus ingatkan untuk menjaga persatuan," katanya.
"Saya kira siapa pun yang terpilih menjadi gubernur, itulah gubernur kita. Tidak perlu ada gesekan apalagi membawa unsur-unsur SARA dalam kampanye Pilgub," sambungnya.
Menurut Mahyudin, demokrasi akan tetap terjadi persaingan dan pengelompokan. Begitu juga dalam Pilpres 2019. Sekalipun kubu Jokowi dan Prabowo bersatu, akan ada kubu lawan. Meski Jokowi dan Prabowo bersatu, tidak bisa meredam pembelahan di masyarakat.
"Saya kira politik akan seperti itu. Meskipun disatukan, akan tetap terjadi pembelahan di masyarakat," ujarnya.