Jemaah Pesantren Ini Mulai Salat Tarawih
jpnn.com, JEMBER - Jemaah Pondok Pesantren Mahfilud Dluror di Desa Suger Kidul, di perbatasan Kabupaten Jember dan Bondowoso, Jawa Timur mulai melaksanakan Salat Tarawih, Rabu (22/4) malam.
"Insyaallah malam ini kami bersama para santri dan warga yang berada di sekitar pondok pesantren melaksanakan Salat Tarawih dan mulai menjalankan ibadah puasa Ramadan besok, Kamis (23/4)," kata Pengasuh Pesantren Mahfilud Dluror, KH Ali Wafa, dihubungi melalui telepon.
Dia menjelaskan, penetapan awal puasa tersebut berdasarkan keyakinan yang menggunakan acuan sistem khumasi (dari Bahasa Arab artinya lima/khomsatun) yang berdasarkan pada kitab Nushatul Majaalis karangan Syeh Abdurrohman As Shufuri As Syafi'i yang sudah dijalankan selama 194 tahun.
"Sistem penghitungan khumasi, yakni penentuan awal puasa tahun ini bisa dengan cara menghitung lima hari dari awal puasa tahun sebelumnya, sehingga tahun depan juga sudah bisa ditentukan kapan mulai menjalankan ibadah puasa," tuturnya.
Ia menjelaskan, awal Ramadan tahun lalu jatuh pada Minggu, sehingga tahun ini awal puasa dihitung lima hari mulai Minggu, Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis ditentukan sebagai awal Ramadan tahun ini.
"Kitab Nushatul Majaalis mengajarkan tentang metode tersebut sudah dipakai sejak pondok pesantren itu berdiri, yakni tahun 1826, sehingga pelaksanaannya juga sudah dilakukan selama ratusan tahun dan diikuti oleh santri dan alumni pesantren tersebut dari berbagai daerah," katanya.
Ali Wafa mengatakan, sebagian santri yang berada di luar kota sudah pulang ke kampung halamannya seiring dengan pandemi virus corona, sehingga jumlah santri yang masih berada di pesantren sekitar 200 orang.
"Selama pandemi COVID-19, tidak ada kegiatan sekolah di pesantren sesuai dengan imbauan pemerintah, namun untuk aktivitas pondok masih berjalan seperti biasa," ujarnya.