Jemaah Salat Idulfitri di China Meluber Hingga Halaman Masjid
"Ini menunjukkan demokratisasi dan kebebasan beribadah bagi umat Islam yang diberikan oleh pemerintah," kata Presiden Asosiasi Islam Xinjiang (XIA) Abdur Raqib Tursuniyaz saat memberikan sambutan Resepsi Idulfitri di Beijing.
Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang untuk pertama kalinya dalam sejarah mengadakan Resepsi Idulfitri bersama diplomat dan media asing.
"Betul, acara ini memang baru pertama kali digelar," kata Deputi Direktur Partai Komunis China (CPC) Daerah Otonomi Xinjiang, Xu Guixiang, saat dikonfirmasi ANTARA Beijing seusai memandu jalannya acara tersebut.
Meskipun ramai oleh jemaah, pengurus masjid di China tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti memindai kartu kesehatan melalui ponsel, mengukur suhu tubuh, dan mengenakan masker.
Uniknya, sebelum Salat Idulfitri digelar mulai pukul 08.00 waktu setempat (07.00 WIB) didahului dengan pengibaran bendera nasional China.
Media China menyebutkan bahwa 20 juta umat Islam di seluruh wilayah daratan tersebut merayakan Idulfitri secara serentak.
Perayaan Idulfitri tahun ini lebih mendapatkan tempat di media-media nasional China dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kemeriahan suasana Lebaran di China terjadi di tengah beberapa penduduk dunia mengalami keterbatasan merayakan Idulfitri sebagai dampak masih banyaknya kasus positif COVID-19. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: