Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jerman Minta Maaf Atas Pembantaian 75 Ribu Orang di Namibia Seabad yang Lalu

Jumat, 28 Mei 2021 – 23:53 WIB
Jerman Minta Maaf Atas Pembantaian 75 Ribu Orang di Namibia Seabad yang Lalu - JPNN.COM
Menlu Jermab Heiko Maas. Foto: antara

jpnn.com, BERLIN - Pemerintah Jerman akhirnya meminta maaf atas peran negara tersebut dalam pembantaian suku Herero dan Nama di Namibia lebih dari seabad yang lalu, dan untuk pertama kalinya secara resmi menggambarkan pembantaian itu sebagai genosida.

Tentara Jerman membunuh sekitar 65.000 orang suku Herero dan 10.000 orang Nama pada periode 1904-1908 sebagai reaksi atas pemberontakan kedua kelompok tersebut terhadap pemerintah kolonial.

Insiden berdarah tersebut telah lama disebut oleh para sejarawan dan PBB sebagai genosida pertama di abad ke-20.

Meskipun telah mengakui tanggung jawab moral atas pembunuhan tersebut, Jerman sebelum ini tidak pernah menyatakan permintaan maaf secara resmi atas pembantaian tersebut demi menghindari klaim kompensasi.

Dalam pernyataan yang sekaligus mengumumkan kesepakatan kompensasi dengan Namibia, Menteri Luar Negeri Heiko Maas mengatakan peristiwa (genosida) pada masa kolonial Jerman harus diakui "tanpa harus mengabaikan atau menutupinya".

"Kami sekarang juga akan secara resmi menyebut peristiwa-peristiwa ini dari sudut pandang hari ini, yakni sebuah genosida," ujar Maas.

"Mengingat sejarah dan tanggung jawab moral Jerman, kami akan meminta maaf kepada Namibia dan keturunan para korban," katanya.

Maas juga menyebutkan bahwa Jerman telah setuju memberikan dana senilai 1,1 miliar euro untuk proyek-proyek rekonstruksi dan pembangunan yang secara langsung akan menguntungkan komunitas yang terkena dampak genosida.

Pemerintah Jerman akhirnya meminta maaf atas peran negara tersebut dalam pembantaian suku Herero dan Nama di Namibia lebih dari seabad yang lalu

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close