Jihad dan Tawuran
Oleh: Dhimam Abror DjuraidJumlah korban yang jatuh dari pihak Indonesia tidak terhitung banyaknya. Belasan ribu dan sangat mungkin puluhan ribu.
Mayat bergelatakan di mana-mana, tetapi hal itu tidak menyiutkan semangat jihad dan semangat tawuran arek-arek Suroboyo.
Tidak ada pilihan lain bagi Sekutu kecuali meninggalkan medan perang, ‘’tinggal gelanggang colong playu’’ meninggalkan medan perang dan melarikan diri. Rakyat Surabaya merayakan kemenangan itu dengan pekik takbir.
Pasukan Sekutu dan tentara Belanda yang membonceng, harus mundur teratur.
Kebanggaan tentara Inggris sebagai pemenang Perang Dunia II pudar.
Mereka kalah--bukan oleh pasukan profesional--tetapi oleh pasukan bonek, laskar perjuangan rakyat, dengan semangat tawuran dan jihad yang dahsyat. (**)