Jika Dibanding Dulu, Sekarang Pariwisata Indonesia Makin Maju
Jadi, tahapan yang sudah dilakukan terkait country branding adalah BAS –Branding, Advertising, Selling.
“Di atas itu semua program PR-ing berjalan lebih dulu, untuk memuluskan BAS bekerja di level strategi promosi,” tegasnya.
Alhasil, selama setahun, Country Branding Wonderful Indonesia yang semula tidak masuk ranking branding di dunia akhirnya berhasil memasukinya. Tadinya World Tour and Travel Competitiveness Index oleh World Economic Forum (WTTC WEF) mempublikasikan Indonesia dengan istilah N/A atau Not Available.
Namun, pada 2015, setelah program itu dijalankan, Country Branding melesat lebih dari 100 peringkat menjadi ranking 47, mengalahkan Truly Asia Malaysia (ranking 96) dan Amazing Thailand (ranking 83).
Country branding wonderful Indonesia mencerminkan positioning dan differentiating pariwisata.
“Sekarang kami calibrating, ada 14 pilar yang menjadi kriteria dan menentukan peringkat dunia tersebut. 141 negara di dunia, menggunakan standar itu dalam memperbaiki sektor pariwisatanya. Kalau kita mau bersaing di level global, maka standar internasional inilah yang juga kita perlukan, kita implementasikan,” ungkap papar Arief.
Menurutnya, ke-14 pilar yang harus di jalai Indonesia untuk bersaing adalah business environment, safety and security, health and hygiene, human resources and labour market, prioritization of travel and tourism, international openness, price competitiveness, ICT readiness, environmental sustainability, air transportation infrastructure, ground and port infrastructure, tourist service infrastructure. Natural resources dan cultural resources and business travel.