Jokowi Batasi Ruang Gerak Menteri
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mulai membatasi gerak para menterinya. Pasalnya, sisa masa jabatan kabinet periode 2014-2019 tinggal 18 hari lagi.
Menurut Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo, para menteri Kabinet Kerja sudah tidak bisa lagi mengambil kebijakan strategis yang berdampak jangka panjang.
"Sekarang ini enggak bisa kerja, sudah kami batasi sehingga hampir para menteri tidak bisa ambil kebijakan yang berdampak panjang, kecuali mendapatkan izin dari presiden dan wapres," ucap Pramono di kantornya, Jakarta, Rabu (2/10).
Kondisi tersebut sudah berlangsung sejak 1 bulan terakhir, atas permintaan Jokowi. Kalaupun ada hal yang penting, maka semua harus dilaporkan kepada suami Iriana itu dalam rapat terbatas kabinet.
Bahkan untuk menteri yang mengundurkan diri karena dilantik sebagai Anggota DPR periode 2019-2024, yakni Menkumham Yasonna Laoly dan Menko PMK Puan Maharani, Jokowi hanya menugaskan pelaksana tugas menggantikan posisi mereka.
Seperti diketahui, Plt Menkumham saat ini dijabat oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, sedangkan Menko PMK dipercayakan Pltnya kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Tugas-tugas mereka pun pada 18 hari jelang berakhirnya periode pemerintahan 2014-2019, tidak begitu banyak. Hanya menyelesaikan hal-hal berkaitan dengan kebijakan yang belum terselesaikan.
"Kan enggak mungkin 18 hari angkat menteri baru. Nanti menterinya buat belajar sidang kabinet saja sudah perlu waktu dua, tiga bulan. Maka ditunjuk menteri yang memang menyelesaikan tugas internal dan mereka tidak boleh lakukan rotasi atau pergantian pejabat pada eselon satu, dua, tiga," jelas Pramono. (fat/jpnn)