Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jokowi & Batu Bara

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Rabu, 05 Januari 2022 – 11:14 WIB
Jokowi & Batu Bara - JPNN.COM
Presiden Jokowi mengeluarkan larangan ekspor batu bara selama sebulan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Bisnis batu bara sangat menggiurkan. Tingkat keuntungan yang tinggi dan subsidi negara yang besar menarik banyak elite politik atau pengusaha dengan koneksi politik (politically exposed persons) ke dalam industri ini. Hal ini kemudian menyebabkan korupsi politik.

Di awal 2000, beberapa perusahaan asing menjual sahamnya kepada pengusaha Indonesia yang memiliki kekuasaan dan koneksi politik.

Keterlibatan elite politik ini membuat perusahaan batu bara makin berani melakukan pelanggaran aturan lingkungan. Penambangan batu bara sangat berisiko merusak lingkungan, dan karena itu diwajibkan melakukan restorasi untuk menghindari kerusakan lingkungan.

Aturan itu hanya ada di atas kertas, tetapi ompong di lapangan. Kalimantan Timur merupakan salah satu pusat industri batu bara di Indonesia dan terdapat banyak kerusakan lingkungan akibat praktik pertambangan yang tidak bertanggung jawab. Di wilayah itu banyak sekali lubang tambang yang ditelantarkan.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan, lubang-lubang tersebut harus direstorasi dan ditanami kembali jika tidak lagi digunakan. Namun, banyak perusahaan mengabaikannya tanpa konsekuensi hukum karena pemiliknya memiliki kekuasaan dan koneksi politik level tinggi.

Beberapa konflik lahan akibat kerusakan lingkungan yang melibatkan Kutai Energi--salah satu perusahaan di dalam grup PT TS--juga tidak memperoleh penyelesaian, meskipun keputusan pengadilan telah memenangkan masyarakat lokal. Hal ini menyebabkan masyarakat lokal kehilangan akses terhadap penghidupan. Kerusakan lingkungan telah mencemari sungai yang punya fungsi sangat penting bagi masyarakat.

Akibat lingkungan yang tercemar itu, Indonesia mendapatkan julukan “the dirty man of Asia”, manusia dekil Asia. Rencana pemerintah Indonesia untuk mengurangi produksi batu bara belum terbukti.

Coalruption, atau korupsi batu bara ini mencemari lingkungan, mematikan, merusak reputasi, dan melemahkan demokrasi karena praktik korupsi politik. Harus ada political will, niat politik, level tinggi yang serius untuk mengatasi hal ini.

Bisnis batu bara melibatkan tokoh-tokoh elite di negeri ini dan memberi kontribusi yang sangat besar dalam proses politik nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close