Jokowi Diminta Sikat Pemalak Jalanan
Sabtu, 27 Oktober 2012 – 21:04 WIB
Sepulang dari Bandung, bersama sejumlah mapala lain, pria 22 tahun ini berangkat ke Yogyakarta. Namun saat kembali ke Jakarta, karena masih ada keperluan, lagi-lagi Nobel mengalami hal yang sama, Jumat (26/10). "Tapi motifnya berbeda. Waktu aku bilang nggak ada, dia malah minta rokok. Bukan cuma sebatang lagi, tapi memaksa tiga batang," katanya. Dia meminta Gubernur DKI Jokowi segera mengatasi hal ini. Karena kalau tidak, wajar jika orang-orang takut menggunakan bus kota.
Hal serupa juga dialami Jeqlin. Wanita dari daerah Indonesia Timur, yang dalam dua tahun terakhir bermukim di Jakarta. Ancaman malah tidak saja dialaminya ketika menggunakan bus kota. Tapi juga saat berada di dalam bajaj, tepatnya di dekat stasiun Senen, Kamis (24/10) kemarin. "Kebetulan bajaj berhenti karena ada kereta yang lewat. Nah itu pengamen langsung saja mengancam. Kalau saya tidak kasih, katanya dia bisa gelap mata," ujarnya.
Lulusan universitas ternama di Yogyakarta ini dengan berat hati merogoh koceknya, meski sesaat harus berdebat terlebih dahulu. "Itu tukang bajaj diam saja lagi. Bahkan waktu pengamen itu pergi, sopir taksi yang berhenti di samping kita ngomong ke saya. Lain kali katanya, kalau ada begituan, langsung di kasih seadanya. Karena ia pernah melihat seorang wanita ditusuk begitu saja di bagian tangannya, karena nggak memberikan uang," katanya.