Jokowi : Harga Karet Sudah Mulai Membaik
"Sekarang ngaspal jalan jangan sampai hanya aspal. Campur dengan karet. Sudah dicoba di Sumsel, Riau dan Jambi. Hasilnya bagus, tapi harganya lebih mahal dikit. Nggak apa beli, ini perintah," tegas Presiden.
Dia juga meminta agar penggunaan aspal karet jangan hanya sebatas di 3 provinsi tadi. Tetapi di seluruh Indonesia.
Kemudian ketiga, Presiden meminta Menteri Perindustrian agar jangan terlalu banyak kirim bahan mentah ke luar negeri.
"Kita bangun pabrik-pabrik untuk mengolah di dalam negeri. Kita harus memiliki industri-industri yang berkaitan dengan bahan baku karet. Sehingga harga jadi lebih baik,"tambahnya.
Begitupula BUMN akan diinstruksikan membeli karet-karet hasil perkebunan rakyat.
"Sebelumnya saya dikejar-kejar sama Gubernur Sumsel untuk bertemu petani karet. Saya bilang sebentar, ini jalan keluarnya belum ada. Sekarang sudah ada, baru kita temui," katanya lagi.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjend) Perkebunan Kementan, Kasdi Subagyono menambahkan, instruksi Presiden agar Kementerian PUPR menggunakan karet sebagai campuran aspal, secara langsung dan cepat memperbaiki harga yang menjadi solusi konkret bagi petani.
"Saya ke Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (Bahan Olahan Karet) - UPPB, PU membeli karet ke petani seharga Rp 9 ribu/kg. Kalau ini bisa berlaku nasional luar biasa," terang Kasdi.