Jokowi Mulai Unggul di Luar Negeri
jpnn.com - JAKARTA - Lambat laun rekapitulasi suara luar negeri mulai menunjukkan hasil yang berbeda. Jika, pada dua hari lalu, kubu Prabowo-Hatta unggul dari Jokowi-Jusuf Kalla, maka pada Jumat (18/7) dengan rekapitulasi suara pada 60 panitia pemilu luar negeri (PPLN) keadaan mulai berimbang. Bahkan, Jokowi-JK unggul tipis dari Prabowo.
Sesuai data KPU, dari 60 PPLN tersebut Jokowi-JK meraih 264.910 suara dan Prabowo-Hatta mendapatkan 258.100 suara. Di hari kedua rekapitulasi suara luar negeri, hingga pukul 19.00 ada 18 PPLN yang dihitung.
Jokowi-JK unggul di sejumlah PPLN, seperti Helsinki, Bratislava, Osho, Bern, London, Canberra, Roma, Perth, Noumea, Stockholm, Beijing, Tunis,Wina, Denhaag, Manila, Athena, dan Madrid.
Sementara kubu Prabowo-Hatta hanya mampu meraih kemenangan di Istambul. Namun, diprediksi suara kedua kubu akan terus berkejaran, karena masih ada 36 PPLN yang belum dihitung.
Komisioner KPU Ida Budhiati menyatakan, pihaknya telah selesai merekapitulasi suara untuk 60 PPLN. Untuk hasilnya, KPU tidak bisa berkomentar, yang paling utama rekapitulasi ini berjalan lancar. "Hasilnya, belum semua PPLN jadi belum klir," tuturnya.
Yang paling utama, lanjut dia, KPU fokus untuk menyelesaikan sejumlah catatan dalam rekapitulasi ini. Kebanyakan catatan tersebut berupa kesalahan administrasi, salah satunya Singapura yang terjadi semacam kelalaian.
Jadi, terdapat pemilih yang tidak terdaftar dalam klasifikasi manapun, baik daftar pemilih tetap, daftar pemilih tetap tambahan (DPTb), daftar pemilih khusus (DPK), dan daftar pemilih tetap khusus tambahan (DPTkb). "Mengapa tidak masuk daftar, ini yang harus diselesaikan," tuturnya.
Untuk itu PPLN Singapura diberi waktu ntuk menyelesaikan masalah tersebut hingga Senin mendatang. Namun begitu, ada beberapa negara yang aspek administrasinya sangat sempurna.
"Kesalahan administrasi semacam ini bukan kejahatan, kecuali jika ada manipulasi," terangnya ditemui dalam jeda rapat rekapitulasi.