Jokowi…Siapkan Palangka Raya jadi Ibu Kota Indonesia
Di lokasi itu, kini berdiri Tugu Soekarno. Jalan S. Parman, persis depan kantor DPRD Propinsi Kalimantan Tengah.
Di tugu itulah, enam puluh tahun lalu, Bung Karno berpidato…Palangka Raya dibangun bukan sekadar untuk ibu kota Kalimantan Tengah. Tapi ibu kota Indonesia.
"Jadikanlah kota Palangka Raya sebagai modal dan model," serunya seraya menggambarkan konsep transportasi sungai dan jalan raya.
Sebagaimana sungai-sungai di Eropa, presiden pertama Indonesia memimpikan Kahayan jadi tempat yang cantik untuk bersantai menikmati keindahan.
"Janganlah membangun bangunan di sepanjang tepi Sungai Kahayan. Lahan di sepanjang tepi sungai tersebut, hendaknya diperuntukkan bagi taman sehingga pada malam yang terlihat hanyalah kerlap-kerlip lampu indah pada saat orang melewati sungai tersebut," paparnya.
Sebagai orang yang disiplin ilmunya arsitektur, wajar saja Bung Karno memikirkan hal tersebut.
Hari itu juga Pahandut berganti nama jadi Palangka Raya. Nama ini diinspirasi dari diksi Utus Palangka Bulau--identitas tua rakyat setempat, sebelum para ilmuwan Barat melabeli mereka dengan sebutan Dayak.
Secara harafiah, Utus Palangka Batu berarti utusan dari dunia langit. Saat meletakkan batu pertama, Soekarno memulangkan lagi nama itu jadi Palangka Raya…hmm…utusan dunia langit!