Juru Rias Minta Kahiyang Ayu Puasa dan Salat Tahajud
Harini memang salah seorang penata rias tradisional yang tergabung di Chilli Pari, usaha wedding organizer yang dirintis Gibran. ”Pokoknya, kalau mau merias (siapa saja), harus bersiap, nggak bisa cuma asal rias,” tuturnya.
Harini mengaku selalu berpuasa setiap akan melakukan rias. Kadang-kadang puasa Senin-Kamis. Kadang-kadang puasa Daud.
”Begitu diminta, saya langsung bersiap puasa. Supaya Yang Kagungan Kersa berkenan dan hasil riasnya juga baik,” ungkapnya.
Bukan hanya Harini yang bersiap. Mantan pegawai di Dinas Perhubungan Kota Solo itu juga selalu berpesan kepada kedua calon pengantin. ”Lakune dijaga. Kalau bisa, sama puasa dan salat Tahajud,” tuturnya.
Menurut Harini, ”ritual” tersebut merupakan salah satu ajaran yang dia dapat dari kelas Pawiyatan Keraton.
Di tempat itulah nenek tiga cucu tersebut belajar ilmu seputar rias dan tata cara upacara adat.
Masuknya Harini ke dunia rias berawal dari keinginannya mengisi waktu luang. Sebab, dia merasa masih banyak waktu setelah jam kantor yang bisa dimanfaatkan.
Apalagi, sang suami ketika itu masih bekerja di pelayaran sehingga jarang di rumah.