Kabur dari Jepang, Carlos Ghosn: Saya Lolos Penganiayaan Politik
jpnn.com, LEBANON - Mantan bos Nissan sekaligus Renault, Carlos Ghosn berhasil meninggalkan Jepang. Tersangka kasus penggelapan itu mengaku kini sudah berada di Lebanon.
"Saya tidak kabur dari keadilan. Saya lolos dari ketidakadilan dan penganiayaan politik," ucap Ghosn dalam sebuah pernyataan, Selasa (31/12).
Ghosn sebenarnya akan diadili di Jepang. Dia tidak ditahan karena sudah membayar uang jaminan sebesar USD 9 juta (Rp 124 miliar).
"Saya tidak akan lagi disandera oleh sistem peradilan Jepang di mana kesalahan sudah ditentukan semenjak awal. Akhirnya saya dapat berkomunikasi secara bebas dengan media dan tidak sabar untuk memulai pekan depan," tutur dia.
Pengusaha berkebangsaan Brasil-Lebanon-Prancis ini diduga telah bertahun-tahun melakukan pelanggaran berat, salah satu di antaranya mencuri aset perusahaan untuk kepentingan pribadi. Aksi pencurian itu tidak sendirian, bos Nissan itu diduga dibantu rekan direksinya Greg Kelly.
Dosa besar Carlos Ghosn lainnya ialah memanipulasi hasil pelaporan jumlah gajinya selama bertahun-tahun kepada pihak otoritas di Jepang.
Ditengarai, Carlos Ghosn tidak melaporkan sekitar 5 miliar yen pendapatannya dalam kurun waktu lima tahun. Termasuk pelanggaran lain terkait undang-undang keuangan di Jepang. (ant/dil/jpnn)