Kaget Harus Bayar Bagasi Rp 884 Ribu, Ada yang Bongkar Tasnya
Ibu berambut pirang sebahu itu mengira, berat barang yang dapat dimasukkan bagasi yakni 7 kilogram. Ternyata itu hanya untuk disimpan di dalam kabin. Karenanya, saat menimbang barang, dia sempat memprotes. “Akhirnya mau tak mau saya harus bayar Rp 286 ribu,” ucapnya.
Penumpang lainnya, Steven merasa kurang nyaman dengan kebijakan bagasi berbayar. Dia harus membayar Rp 312 ribu untuk biaya bagasi barangnya. Sementara kebanyakan di antara barang miliknya itu hanyalah baju dan celana.
Sementara itu, kebijakan penerapan bagasi berbayar juga membuat perempuan bernama Titik cukup kebingungan. Perempuan berkerudung asal Surabaya itu Selasa siang, sampai harus membongkar isi tas yang dia miliki dengan tujuan agar tidak terkena biaya bagasi.
Dia memahami, barang yang diizinkan masuk ke kabin secara gratis hanya 7 kilogram. Karena kelebihan muatan, maka hampir 30 menit lamanya, Titik harus membongkar dan memasukkan ulang barang di tas jinjing yang dia miliki.
Setelah diberikan penjelasan oleh petugas yang melayani proses check in tiket pesawat, barulah Titik memahami, jika sudah tidak ada lagi bagasi gratis yang diberikan ke penumpang.
“Saya tahu kalau enggak ada free bagasi lagi. Tapi saya kira, maksudnya free di bagasi itu 7 kilogram dan kabin 7 kilogram. Ternyata hanya yang di kabin yang free dengan muatan 7 kilogram,” jelasnya.
Meski hanya membayar Rp 175 ribu biaya bagasi, namun Titik merasa kurang nyaman dengan kebijakan itu. Apalagi sekarang harga tiket pesawat juga naik cukup signifikan. Jika sebelumnya Titik hanya membayar Rp 650 ribu untuk ke Surabaya dari Balikpapan.
Kini sejak harga tiket naik, dia harus membayar Rp 1,3 juta. “Sangat memberatkan sekali bagi kami. Kalau mau naik, ya bertahap lah. Jangan juga langsung sekaligus. Kan kasihan penumpang,” tuturnya.