Kaitan Berat Badan dengan Kanker Payudara bagi Wanita Lansia
jpnn.com, JAKARTA - Studi terbaru American Cancer Society menunjukkan bahwa wanita yang kehilangan berat badannya di atas 50 tahun, dan bisa mempertahannya, memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara.
Kelebihan berat badan adalah risiko yang diketahui untuk kanker payudara setelah menopause. Tetapi, ini adalah studi besar pertama yang menunjukkan bahwa menurunkan berat badan bisa mengurangi risiko ini. Temuan itu tidak termasuk wanita yang menggunakan terapi hormon pasca-menopause. Studi ini dipublikasikan di Journal of National Cancer Institute.
Temuan menunjukkan tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan manfaat dari penurunan berat badan, dan itu berlaku untuk wanita yang mengalami kenaikan berat badan bahkan setelah usia 50 tahun.
"Hasil temuan kami menunjukkan bahwa jumlah penurunan berat badan yang berkelanjutan sekalipun dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang lebih rendah untuk wanita berusia lebih dari 50 tahun," kata Lauren Teras, PhD, penulis utama penelitian ini, seperti dilansir laman MSN.
Para peneliti mengamati 180.885 wanita dari 10 studi di Pooling Project of Prospective Studies of Diet and Cancer. Mereka mencatat bobot wanita 3 kali lebih dari sekitar 10 tahun, yakni ketika mereka mendaftar, sekitar 5 tahun kemudian, dan sekitar 5 tahun setelah itu. Perubahan berat 2 kilogram atau kurang (sekitar 4,4 lbs) dianggap stabil.
Mereka menemukan bahwa semakin banyak wanita kehilangan berat badan, maka akan semakin rendah risiko kanker payudara. Kehilangan bahkan sedikit pun berat badan bisa menurunkan risiko.
1. Wanita yang kehilangan 2 hingga 4,5 kg (sekitar 4,4 hingga 10 lbs.), memiliki risiko 13 persen lebih rendah risiko kanker payudara daripada wanita dengan berat badan stabil.
2. Wanita yang kehilangan 4,5 hingga 9 kg (10-20 lbs.), memiliki risiko 16 persen lebih rendah.