Kampanye Cegah Perokok Anak, GAPRINDO Panen Dukungan Masyarakat
Benny menyatakan, komitmen GAPRINDO terhadap isu perkembangan perokok anak di Indonesia akan terus dilanjutkan dan mendapat dukungan banyak pihak. Menurutnya, sudah saatnya Indonesia punya mekanisme edukasi publik yang terstruktur dan berkelanjutan, khususnya dalam upaya menekan angka perokok anak.
“Pengawasan yang dilakukan individu dewasa di lingkungan tempat tinggal harus dibangun sejak dini, karena sebesar apapun jargon-jargon yang dipasang, jika tidak dibarengi dengan ketegasan dan kedisiplinan publik dalam saling menjaga, tentu akan percuma. Apalagi, anak dan remaja di bawah umur punya rasa ingin tahu yang tinggi yang semakin dilarang justru semakin penasaran. Lantas, pembiaran ini mau sampai kapan kalau yang dewasa juga acuh pada sekitar,” tegasnya.
GAPRINDO telah berkampanye melalui berbagai channel beragam mulai dari platform sosial media, serta edukasi nyata ke kalangan pedagang ritel modern dan tradisional. Sebagai informasi, GAPRINDO memulai kampanye ini sejak tahun 1998 dan juga menerima respon positif dari kunjungan ke pelajar di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan juga peritel. Dengan beradaptasi pada tren masyarakat, GAPRINDO berupaya untuk menjangkau lebih banyak pihak di tengah keterbatasan kondisi pandemi dengan memanfaatkan platform-platform yang ada.
Visi edukasi harus berjalan sesuai zaman sangat diyakini oleh GAPRINDO. “Role model di setiap zaman itu ada, GAPRINDO pun sejak dulu meyakini, role model adalah salah satu strategi agar anak di bawah umur bisa menyerap nasihat dengan cepat. Kini, kami terapkan pada kampanye kami, hanya saja, targetnya diubah, yakni keluarga, pedagang, dan masyarakat dewasa,” kata Benny.
Aksi kampanye Cegah Perokok Anak ini juga telah mendapat apresiasi dari pemerintah melalui Kementerian Perindustrian. Abdul Rochim selaku Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian mengatakan kampanye edukasi lintas platform yang diusung GAPRINDO berperan sebagai katalis guna mendorong kesadaran masyarakat mencegah paparan produk rokok bagi anak di bawah umur.
“Hal ini kami rasa layak untuk dilanjutkan, terutama pemanfaatan media sosial agar publik mendapat akses informasi yang baik, ilmu yang tepat guna, dan tentunya target yang tepat sasaran. Pada dasarnya, kami akan mendukung segala upaya untuk mempercepat target penurunan prevalensi perokok anak,” ujarnya.
Benny mengatakan dukungan tersebut menandakan aksi nyata kolaborasi pengusaha rokok dan pemerintah dalam menjalankan misi yang sama yakni memutus tren peningkatan perokok anak di Indonesia. Kedua pihak pun menyadari urgensi besar dari perluasan peran masyarakat khususnya orang dewasa sebagai pengawas dalam mencegah perilaku merokok usia dini.
Tidak hanya dari pemerintah, kerja sama lintas pelaku usaha juga telah banyak didapatkan seperti dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) termasuk para mitra dan komunitas ritel untuk mendukung aksi ini. “GAPRINDO sangat senang mendapat kepercayaan ini. Semakin banyak pihak yang mendukung aksi ini, akan semakin cepat mencapai target penurunan angka perokok anak,” tambah Benny.