Kanjeng Dimas Gentong Tipu 209 Petani Cengkih Miliaran Rupiah
Menurut Donny, anak buah Hasani itu diperintahkan untuk mencari target, yakni petani cengkih.
Mereka membeli hasil perkebunan tersebut di atas harga pasar. Dengan catatan, berlaku sistem tempo dalam pembayarannya.
Saat jatuh tempo itulah petani menerima sekitar 1/3 uang total pembelian.
Namun, uang tersebut tidak diberikan atau diterima petani, melainkan digunakan sebagai mahar dan dimasukkan ke gentong.
''Dengan janji bahwa uang itu bisa bertambah hingga berkali-kali lipat,'' imbuhnya.
Sayang, hingga waktu yang ditentukan, Hasani tidak bisa memenuhi janji tersebut.
Bahkan, dia tidak sanggup mengembalikan kekurangan pembelian cengkih milik petani.
Para petani yang merasa dirugikan itu pun melapor kepada kepolisian.