Kantor Presiden Baru, Sediakan Hotspot Gratis
Senin, 31 Agustus 2009 – 08:20 WIB
MENGUNJUNGI Timor Leste kembali saat negara itu merayakan 10 tahun referendum terasa ada nuansa berbeda. Awal 2008, ketika negara itu digemparkan kasus penembakan terhadap Presiden Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Jose Ramos Horta, suasana begitu tegang dan mencekam.
Saat itu, begitu menginjakan kaki di negara berpenduduk sekitar 1 juta jiwa tersebut, tatapan mata setiap orang seperti penuh curiga. Seakan-akan mereka hendak menyelidik orang-orang asing yang baru datang. Tapi, kali ini suasana jauh berbeda. Tiap orang terlihat begitu ramah dan selalu mengumbar senyum. Sorot matanya juga tampak bersahabat, tanpa kecurigaan.