Kapolres Solok Kota Diganti, Warga Gelar Aksi Simpati
“Oleh karena itu, kami meminta pernyataan yang dilontarkan Fiera Lovita itu harus dicabut sehingga nama Kota Solok dapat segera pulih seperti sedia kala,” tegasnya.
Aksi simpatik yang diikuti lebih dari 100 orang itu dikoordinir Ketua DPRD Kota Solok, Yutris Can didampingi anggota, Herdiyulis, Irman Yefri Adang, Nasril In Dt Malintang Sutan, Nurnisma, Afhdal Yandi, Ramadhani Kirana Putra, Dalius, berikut para pengurus partai politik.
Hadir juga Ketua LKAAM Rusli Khatib Sulaiman, Ketua Bundo Kanduang Milda Murniati, Pengurus KNPI, HMI, BEM lintas PTS Kota Solok, Persatuan Pemuda Simpang Surya, serta berbagai ormas lainnya.
Ramadhani Kirana Putra yang juga Ketua KNPI Kota Solok, menambahkan, nama baik Kota Solok hingga masyarakat merasa sangat resah, sedih, sekaligus terpukul akibat pernyataan kontroversial itu. Terlebih isu negatif itu telanjur berkembang secara nasional.
“Melalui aksi yang melibatkan hampir seluruh lapisan masyarakat ini, kiranya nama baik Kota Solok segera dapat dipulihkan kembali oleh Fiera Lovita melalui pernyataan resminya di media massa. Kami juga menuntut penegakan hukum,” teriak Ramadhani.
Saat tiba di dekat pintu gerbang Mapolres Solok Kota, tampak menyambut Wakapolres Kompol Sumintak di bawah pengawalan ketat puluhan personel Sabhara. Setelah berbincang, akhirnya diserahkan secara resmi berkas tuntutan oleh Yutris Can kepada Kompol Sumintak.
Ketua DPRD Kota Solok menegaskan, aksi itu adalah wujud pernyataan sikap masyarakat Kota Solok, guna menuntut secara hukum orang yang yang dinilai telah mencoreng nama baik Kota Solok. Selanjutnya mendesak nama Kota Solok segera dipulihkan kembali secara nasional.
Selain itu, pihaknya juga menyesalkan kebijakan Kapolri Tito Karnavian yang mencopot jabatan Kapolres Solok Kota, AKBP Susmelawati Rosya karena alasan tidak tegas menangani kasus Fiera Lovita.