Kapolri Ajak Mahasiswa Sebarkan Moderasi Beragama
"Semangat toleransi, bersatu, dan semangat perjuangan ini yang harus dijaga dan digelorakan. Ini jadi pengingat ke depan menghindari politik pecah belah," jelas Listyo.
Eks Kabareskrim itu juga menjelaskan tantangan ke depan ialah paham radikal yang tidak cocok dengan masyarakat dan budaya Indonesia yang terus bertumbuh.
Dia mengungkapkan langkah preventif dan humanis untuk menumpas ini, terus dilakukan Polri selain penegakan hukum dipilih jadi alternatif terakhir. Karenanya, upaya moderasi beragama jadi sangat penting.
"Moderasi beragama ini sangat penting. Mari kita sebarkan untuk menjaga dan mempertahankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," ajaknya.
Selain itu, dia juga menjelaskan selain itu ada juga krisis kesehatan, resesi ekonomi yang belum bangkit pascapandemi, hingga perang Rusia-Ukraina memunculkan krisis pangan, energi, ekologi, hingga sosial yang harus dihadapi bersama.
"Belum lagi, ada varian baru. Masalah nggak habis-habis. Rusia-Ukraina tidak selesai-selesai. Situasi dunia yang tak menentu ini harus diantisipasi dengan persatuan," tambahnya.
Di sisi lain, dalam sambutannya, Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq berterima kasih atas kehadiran Kapolri pada acara ini. Prof. Imam memuji sederet kiprah dan kinerja Kapolri.
"Semoga Pak Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo senantiasa diberi kesehatan mengemban amanah ini," katanya.