Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kasus Kematian Akibat Rabies Diprediksi Melesat, Kalbe Kasih Tips Pencegahan 

Jumat, 20 Oktober 2023 – 22:56 WIB
Kasus Kematian Akibat Rabies Diprediksi Melesat, Kalbe Kasih Tips Pencegahan  - JPNN.COM
Petugas melakukan penyuntikan vaksin bagi hewan peliharaan di Ambon, guna mengantisipasi kasus gigitan anjing rabies. Foto: ANTARA/ Ho- Keswan Kota Ambon.

jpnn.com, JAKABARING - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pencegahan dan pengendalian rabies untuk mencapai bebas rabies tahun 2030. Bukan hanya kesehatan manusia, tetapi juga hewan. Sebab, rabies merupakan penyakit yang mematikan jika sudah terpapar.

Komite Rabies Flores Lembata dr. Asep Purnama, Sp.PD-FINASIM menyampaikan kalau sudah muncul gejala rabies, maka tidak bisa ditolong, jadi angka kematian 100 persen.

"Sebelum muncul gejala setelah digigit hewan penular rabies yang kebanyakan anjing, bisa dilakukan upaya pencegahan sebelum digigit maupun pencegahan setelah digigit,” ujar dr. Asep Purnama dalam siaran pers, Jumat (20/10).

Penyakit ini dapat dicegah. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan ialah mencuci luka, lalu, dengan vaksinasi 100 persen bisa diselamatkan. Namun, jika sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya, maka risiko 100 persen meninggal. 

Sayangnya, selama adanya wabah Covid-19, cakupan vaksinasi pada hewan penular rabies, khususnya anjing, menurun. Sebab, anggaran vaksinasi dialihkan ke Covid-19. Padahal, vaksinasi rabies dapat membuat manusia aman, begitu juga dengan vaksinasi pada anjing yang seharusnya divaksin 70 persen dari jumlah populasi.

“Tahun 2020 vaksinasi dan kematian akibat rabies turun karena lockdown, ada 40 orang di Indonesia meninggal karena rabies, dengan 82.434 kasus gigitan," terangnya.

Sebelumnya, kata dr. Asep, 105 kasus kematian. Tahun 2021 mulai bergerak lagi keluar rumah, kasus meninggal akibat rabies meningkat menjadi 62, karena anjing-anjing yang tidak divaksin mulai tertular rabies antarmereka kemudian mengiggit manusia.

Selanjutnya, ujar dr. Asep, pada 2022 ketika tidak lockdown di Indonesia, kematian akibat rabies meningkat 102 dan kasus gigitan mencapai di atas 100 ribu . Per Agustus 2023, angka kematian sudah 90 kasus dan 94 ribu kasus gigitan. Apabila hal ini dibiarkan hingga akhir tahun, maka kasus kematian bisa mencapai 135 jiwa dan kasus gigitan rabies sekitar 142 ribu. 

Kasus kematian akibat rabies diprediksi memelesat pada akhir 2023. Kalbe pun memberikan tips pencegahannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News