Kasus Pengaturan Skor Terbaru: Sungguh Parah!
jpnn.com, JAKARTA - Persijap Jepara berjanji akan buka suara soal terjadinya dugaan pengaturan skor yang dialaminya. Mereka sedang menunggu momen yang tepat untuk melapor ke Satgas Antimafia Bola. Laskar Kalinyamat merasa dikerjai dalam babak penyisihan grup 3 Liga 2 musim 2017.
Ada beberapa momen yang membuat Presiden Persijap Esti Puji Lestari yakin timnya dijahili. Yang paling mencolok adalah empat kekalahan beruntun yang diderita Persijap pada babak penyisihan grup 3.
Yakni, kontra Persibangga Purbalingga, Persip Pekalongan, PSS Sleman, dan Persibat Batang. Uniknya, seluruh laga berakhir dengan skor identik, 1-0.
Kondisi yang membuat Esti marah. Padahal, sebelum itu, timnya mampu meraih dua kemenangan beruntun. Yakni, menang 4-1 atas PSGC Ciamis serta unggul 2-1 atas Persibas Banyumas.
Kejanggalan permainan dan kecurigaan terjadi pengaturan skor yang membuat manajemen Persijap melapor ke komdis. ’’Bahkan, saya bertemu Mbak Tisha (Sekjen PSSI Ratu Tisha, red). Saya mohon agar diberi wasit yang baik,’’ ungkap Esti kepada Jawa Pos.
Namun, hal itu ternyata tak terwujud. Dalam laga kontra PSS Sleman pada 18 Agustus 2017, Persijap merasa dikerjai. Mereka dihukum penalti pada menit ke-90, menjadikan PSS menang 1-0.
Bahkan, hal serupa terulang dalam macthday selanjutnya kontra Persibat Batang pada 27 Agustus 2017. Hingga menit ke-90, Persijap unggul 2-1. Tapi, pada menit ke-90+4, wasit menunjuk titik putih untuk Persibat.
Pemain dan ofisial Persijap protes. Penonton masuk lapangan. ’’Wasit malah kabur, padahal pemain masih ada di lapangan,’’ kata Esti.